Merangin, informatika .com – Untuk menggali potensi daerah, dengan mengangkat budaya lokal, Serta mengenalkan ke arifan lokal Di lakukan oleh kelompok muda Merangin yang tergabung dalam Forum Filem Merangin (FFM) ,Meskipun tanpa memiliki biaya untuk penggarapan namun semangat dan donasi dari anggota FFM,serta bantuan beberapa pihak Mulai menggarap filem pendek catatan Daun,yang di angkat dari karya penulis Merangin Yanto bule.
Di pilihnya cerita pendek catatan Daun, Untuk di angkat menjadi filem berdasarkan dari alur cerita yang ringan, serta di dasari dengan lokasi wilayah destinasi wisata yang di akui UNESCO Geopark merangin.
Cerita yang mengangkat bagaimana cara masyarakat,Dalam menjaga kelestarian alam sekitar , Dengan cara membumbui cerita berbau pertempuran dalam legenda cerita bujang seratus gadis seratus, Dan cara membuat sesaji berupa kembang tujuh rupa,menjadi bahan filem menjadi menarik untuk di angkat ke layar tv.
” Kita coba mengangkat tulisan sastra karya penulis Merangin, Untuk di angkat menjadi sebuah filem pendek , menjadi tantangan tersendiri bagi anak anak FFM ” Ungkap Mas Bayu, sutradara filem pendek catatan Daun,(5/1).
Para pemain dalam filem pendek catatan Daun, Melibatkan beberapa pemain baik dari masyarakat sekitar dan juga anak sanggar batin pengulu.
” Pemainnya ada warga lokal dan anak sanggar, Dan lokasi rumah yang di jadikan pengambilan gambar juga milik masyarakat dusun baru air batu” Ujarnya lagi.
Ada beberapa titik pengambilan gambar, Dan juga lokasi yang menarik untuk di jadikan lokasi, seperti batu tuo dan air terjun neng nong.
” Tiga titik lokasi pengambilan gambar, di batu tuo dan air terjun neng nong, Lokasi ini di pilih karena masih sangat asri dan sesuai dengan alur cerita, Dan kita targetkan selesai pengambilan gambar, Dubbing musik sampai selesai produksi sekitar bulan februari, Nantinya kita akan putar filemnya perdana di dusun baru air batu ” ucapnya.
Sementara itu Rudi, Cameraman dan Deri, Deno ,mengaku senang dengan penggarapan filem di lokasi yang sudah sangat di kenal, Selain memiliki tantangan sendiri dalam pengambilan gambar, dan butuh konsentrasi penuh di lokasi shooting.
” Jadi tantangan tersendiri buat kita, Meskipun beberapa filem kita sudah ada yang tayang , Tetapi di sini lokasinya sangat apik dan menarik” ungkap Rudi.
Febria Muyu dan Adnan pemeran utama filem catatan daun, mengaku tertantang dengan menjadi pemeran utama, Sebab ada dialek yang sudah di ucapkan dan ada beberapa kali pengulangan dalam pengambilan gambar.
” Sangat menantang, Meskipun berlatar belakang pemain teater, tetapi dialog yang mengunakan bahasa lokal menjadi tingkat kesulitannya tersendiri buat kami” Ujar Muyu.
Pantauan detail id, proses shooting film catatan daun masih berjalan, dengan berganti lokasi pengambilan gambar.
Reporter Bule