Jambi, informasikita.com — Temu Karya dan Pameran Seni Rupa se-Provinsi Jambi resmi dibuka di Taman Budaya Jambi pada Senin malam, 23 Juni 2025.
Kegiatan yang digelar hingga tanggal 29 Juni 2025 ini, diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Jambi, termasuk Kabupaten Tebo yang diwakili oleh Syahrial, seorang perupa asal daerah tersebut.
Syahrial, pria berambut gondrong yang juga dikenal sebagai Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Tebo, telah lama berkecimpung di dunia seni rupa.
Kecintaannya terhadap seni dan daerah kelahirannya tak perlu diragukan lagi. Sayangnya, menurutnya, perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tebo terhadap seniman lokal masih sangat minim.
“Keikutsertaan saya dalam temu karya perupa ini adalah tanggung jawab moral untuk membawa nama baik Tebo, meskipun semua biaya saya tanggung sendiri,” ungkap Syahrial, Selasa (24/6).
Ia mengaku telah lama berkontribusi di dunia seni rupa, namun nyaris tidak pernah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. “Saya dari dulu berkarya di seni rupa, tapi jujur saja, kegiatan seperti ini selalu saya biayai sendiri,” tegasnya.
Syahrial menilai, jika pemerintah daerah mau sedikit lebih peduli dan memberikan ruang yang layak bagi seniman Tebo, maka kebudayaan dan edukasi di tengah masyarakat akan lebih berwarna dan hidup.
“Coba beri ruang untuk para seniman Tebo. Kabupaten ini salah satu yang tertua di Jambi dan kaya sejarah. Kalau diperhatikan dan diberi panggung, karya mereka bisa memperkaya pendidikan dan budaya di Tebo,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Tebo sebagai tuan rumah kegiatan seni rupa. Menurutnya, keberadaan situs bersejarah seperti Makam Sultan Taha di pusat kota bisa dimanfaatkan sebagai latar kuat untuk aktivitas seni.
“Kalau pameran seni rupa diadakan di Tebo dengan mengangkat tema Sultan Taha, pasti akan menghasilkan karya luar biasa dan membanggakan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Ia berharap, pemerintah tidak lagi membeda-bedakan pelaku seni. Semua seniman, baik yang sudah dikenal maupun yang masih tumbuh, perlu mendapatkan dukungan yang sama.
“Jangan ada istilah anak kandung dan anak tiri. Siapa pun yang berprestasi, harus disupport,” pungkasnya.
Reporter Bule