Merangin,INFORMASIKITA.COM– Sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Desa Koto Rami, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Jambi. Seorang perempuan muda ditemukan tewas mengenaskan di bawah pondok perkebunan kopi. Tak lama setelah itu, sang suami ditemukan dalam kondisi kritis setelah diduga mencoba mengakhiri hidupnya.
Korban, Wena Listi (21), ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Kamis siang (7/8) sekira pukul 13.30 WIB. Tubuhnya tergeletak di tanah basah di bawah pondok kayu tempat tinggal mereka. Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga mengalami luka di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul.
Yang mengejutkan, di lokasi yang sama, sang suami, Rezan Satriawan (21) juga ditemukan dalam kondisi luka parah dan tak sadarkan diri. Ia diduga mencoba bunuh diri dengan cara memukul kepalanya sendiri, menusuk tubuhnya menggunakan senjata tajam, dan menenggak racun berwarna hijau.
Pasangan muda ini diketahui merupakan pendatang dari Bengkulu Selatan. Selama tiga musim terakhir, mereka tinggal di kawasan perkebunan kopi milik warga di Dusun Sungai Dilin, Desa Koto Rami. Menurut keterangan Pj kepala desa setempat, keduanya belum pernah melapor atau tercatat secara administratif sebagai warga desa.
“Warga kami tidak terlalu mengenal mereka. Mereka tinggal di kebun, dan belum pernah datang melapor ke kantor desa,” ujar Pj Kepala Desa Koto Rami Widiastuti saat dikonfirmasi.
Setelah ditemukan dalam kondisi kritis, Rezan segera dilarikan ke Klinik Ona di Desa Persiapan Sungai Tebal, dan kemudian dirujuk ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Ia baru sadar sekitar pukul 17.59 WIB dan langsung dimintai keterangan oleh aparat kepolisian.
Dalam pengakuannya, Rezan memukul istrinya setelah terlibat cekcok rumah tangga. Ia mengklaim bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam pertengkaran tersebut. Setelah melihat istrinya tidak sadarkan diri, Rezan mengaku panik dan mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.
“Tidak ada masalah lain, hanya pertengkaran kami berdua,” ujar Rezan dalam keterangan awalnya.
Jenazah Wena telah dibawa ke Puskesmas Pasar Masurai untuk keperluan visum. Sementara itu, Rezan kini dalam penjagaan ketat polisi dan akan segera diproses secara hukum. Ia dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Polisi masih terus mendalami motif dan kronologi lengkap kasus ini. Lokasi kejadian yang berada di wilayah terpencil membuat proses evakuasi dan pelaporan sempat terkendala. Diketahui, jarak dari pusat Desa Koto Rami ke lokasi pondok memakan waktu tempuh sekitar satu jam melalui jalan perkebunan.
Reporter jep