Merangin,informasikita.com – Filem filem produksi dalam negeri, Dengan mengangkat beragam kebudayaan tentunya harus di sebarluaskan kepada masyarakat, apalagi dalam filem yang mengangkat kebudayaan lokal,ke arifan lokal satu daerah,tentu saja memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Forum filem Merangin (FFM) sekumpulan anak anak muda,Yang memiliki kemampuan berkesenian lewat produksi filem, Bekerja sama dengan kemendikbudristek, Mengadakan kegiatan Layar masuk dusun dengan memutar filem filem di tujuh titik pemutaran.
” Progam layar masuk duduk,erupakan program pendanaan dari dana indonesiana, kategori sinema mikro pengajuan tahun 2024 ,di bawah naungan kemendikbudristek , dan pelaksanaan baru di 2025 saat jni dibawah kementrian kebudayaan ” Ungkap Rudi ketua FFM,(26/1).
Dari tujuh tayang pemutaran layar lebar, Dan lokasi yang di Pilih adalah,kecamatan tabir,kecamatan pamenang,kecamatan renah pembarab,kecamatan sungai manau,kecamatan batang masumai,kecamatan jangkat, dan kota bangko.
” Ada tujuh kecamatan yang jadi lokasi layar masuk dusun, Sesuai dengan pengajuan kita , Di tujuh lokasi pemutaran di harapkan masyarakat bisa menjaga tradisi daerah, apalagi menjaga tradisi bisa di angkat ke dalam filem layar lebar ” ucapnya lagi.
Sementara itu filem pendek catatan Daun, Juga akan di putar di dua titik pemutaran layar masuk dusun, di antaranya Dusun Baru Air Batu dan kecamatan Bangko.
” Filem teranyar kita, Catatan Daun yang di angkat dari penulis Merangin Yanto bule, Kita putar di Du titik pemutaran, setelah itu kita akan programkan filem masuk sekolah” Ujarnya.
Menurut Rudi, Dengan pemutaran filem di sejumlah titik, mampu memunculkan talenta talenta baru di setiap daerah, sehingga iklim berkesenian khususnya filem mampu mendongkrak minat masyarakat untuk terus menjaga tradisi budaya lokal.
” Harapan kita adalah, masyarakat jangan hanya bisa menikmati filem di televisi saja tetapi filem yang di angkat dari kebudayaan terlupakan, padahal kearifan lokal menjadi penyangga kuat dari derasnya filem luar yang mempertontonkan kebudayaan barat, dan itu tidak cocok di Merangin ” tegasnya.
Reporter Bule