Cerpen Yanto bule
Kepada anaku sekeluarga
Assalamualaikum
Sebelumnya bapak memberikan kabar, semoga saja kamu dan keluargamu dalam keadaan sehat sehat saja, begitu juga kabar bapak di sini dalam keadaan sehat.
Nak, bapak mau bilang sama kamu bapak mau minta tolong sampaikan kepada ibumu, bahwa di sini bapak dan adik adik berharap ada bantuan dari ibumu, sebab adikmu yang ikut bersama bapak mau masuk sekolah, soalnya sampai sekarang bapak juga masih berusaha mencarikan biaya untuk adikmu.
Nak, bapak minta tolong sekali agar kamu bisa benar benar menyampaikan kondisi dan kesulitan bapak di sini, bapak yakin kepadamu nak, Gaji pensiunan yang bapak tinggalkan kepada ibumu bisa membantu bapak dan adik adikmu di sini.
Jika sudah ada biaya untuk adikmu, bapak juga ingin bertemu dengan ibumu dan kakakmu yang ada di sini,dan bapak minta di musyawarahkan bahwa bapak juga minta pertimbangan ibumu dan kakakmu, semuanya untuk keluarga nak.
Di sini bapak sangat menyadari bahwa, apa yang bapak lakukan juga demi keluarga, di sini juga adalah adik adikmu , bapak tidak mau membedakan terhadap anak anak bapak, jika hanya kamu yang bapak kirimi surat itu karena bapak sangat mengerti dan mengenal pribadimu yang bisa di ajak diskusi nak.
Bapak tidak bisa bercerita banyak ya nak, bagaiman perjuangan bapak di sini untuk bisa bertahan hidup di tengah kesulitan ekonomi yang bapak hadapi, belum lagi lingkungan yang baru di sini,masih sangat butuh waktu untuk bisa beradaptasi, tetapi bapak berharap agar pensiunan bapak bisa kamu bagi dua untuk di kirimkan ke bapak setiap bulannya,dan sisanya untuk ibumu di sini.
Masih banyak yang mestinya bisa bapak ceritakan kepadamu nak, bagaimana bapak harus bisa melewati perjalanan hidup yang begitu berliku, penuh Carita dan makna, tetapi ini yang harus bapak jalankan, seperti air yang terus mengalir mencari permukaan yang rendah.
Tetapi banyak hal juga yang harus bapak jaga, sebab bukan soal keluarga saja tetapi bagaimana bapak harus menjaga prinsip hidup yang selama ini bapak pegang, meskipun terkadang prinsip yang bapak yakini harus bertentangan dengan realitas yang berbeda nak.
Jika saja bukit di belakang rumah kita dulu, tidaklah di gusur oleh kekuatan besar kekuasan,tentu saja kita tidak akan terpisahkan, sebab bapak begitu kuat untuk berjuang mempertahankan hak keluarga kita,tetapi apa daya bapak yang saat itu masih berjuang mati Matian, tetapi ibumu dan keluargamu malah tidak mendukung bapak, dan terkesan menyepelekan perjuangan bapak, tapi biarlah nak, semuanya itu juga jalan Tuhan yang harus bapak jalani, semua prahara di keluarga sudah bapak jalani dan tempuh, tapi bapak juga sangat yakin bahwa suatu saat kamu bakal mengerti apa arti perjuangan itu nak.
Di tiap musim pancaroba, bapak selalu teringat denganmu nak, tapi apa daya hanya lewat Surat inilah bapak bisa menuliskan rindu, bapak terhadap anak anaknya.
Belum lagi takdir hidup bapak, yang terasing dari keluarga menjadikan bapak harus menentukan sikap, dan tak mungkin bapak menjilat air ludah yang sudah jatuh, sehingga bapak juga harus bisa tetap hidup dan perlu ada yang merawat ku saat bapak makin senja nak.
Oh ya nak, bapak minta tolong semua piagam penghargaan yang bapak dapatkan dan setya lencana yang bapak dapatkan dahulu dari negara,tolong kamu simpan dan di rawat,hanya itulah yang yang mungkin bisa bapak tinggalkan untuk anak cucu bapak kelak, bahwa bapak pernah jadi abdi negara dan pernah berjuang membela negara dengan cara dan tugas bapak saat itu.
Pakaian bapak yang dulu ada bekas lubang peluru juga tolong di rawat, sampaikan pada ibumu bahwa bapak Takan pernah bisa melupakan perjalanan keluarga kita dulu, meskipun saat ini hanya bisa saling mendoakan, dan bapak sangat berharap kepadamu ,jaga dan rawatlah ibumu seperti dirimu mengingat bapak nak.
Jika suatu saat, adikmu akan bertemu denganmu di sana, tolong bukalah pintu hatimu untuknya nak, sebab dia masih sedarah dengan mu, tentu itupun adikmu kandung sama dengan adikmu di sini,jangan bedakan ya nak, sebab adikmu tidaklah ada yang salah .
Anaku, surat ini bapak tulis sebagai penanda bahwa bapak masih kuat dan sehat,tetapi secara ekonomi bapak sedikit kurang, ya..semua ini karena bapak ingin tetap memegang prinsip bapak dulu.
Jika suatu saat ada yang mengabari mu, kondisi bapak sudah tidak sehat lagi badannya, tolong sempatkan kamu beritahukan kepada saudaramu dan ibumu, doakan itu lebih baik,tapi jika kamu datang membesuk bapak tentu bapak akan sangat senang sekali nak.
Bapak rasa kabar ini yang perlu bapak kabarkan kepadamu, semoga saja kamu dan keluargamu selalu sehat sehat selalu nak, bapak tunggu kabar balasan darimu anakku.
Wasalam Bapak
Air mata ini membahasi sudut mataku, surat lusuh yang pernah bapak kirimkan dahulu masih tersimpan, bahkan semua perintah bapak soal piagam dan Setya lencana dan pakaian bapak masih tersimpan rapi di lemari ku, aku hanya bisa memandangi wajah keriput ibuku yang makin menua.
Surat yang dulu di kirimkan kepadaku ternyata surat terakhir dari bapak, setelah itu tak pernah lagi ku dapatkan kabar ,lewat surat maupun telegram dari bapak, terkadang aku masih merindukan suara pak pos yang datang mengantar surat dari bapak yang jauh di sana.
Ku rebahkan badan lelah ini, membayangkan betapa hebatnya bapak saat muda dulu, saat masih aktif jadi abdi negara dan memiliki prinsip hidup yang kuat, tak terbayang bagaimana bangganya keluarga kakekku dulu akan ke hebatan bapak, Ya bapakku adalah sosok yang selalu menjadi inspirasi ku.
Tak terasa bapak sudah enam tahun , meninggalkan kami dan keluarga, Tuhan memanggilnya untuk kembali,Ku genggam tangan ibu dan ku tuntun untuk kembali kerumah, senja di pekuburan begitu sunyi, Bunga Kamboja mulai luruh di paruh waktu malam.
Sanggar imaji pamenang, Januari 2025.
+ There are no comments
Add yours